Entah kita ada memperhatikan atau tidak.
Atau memang saya yang terlalu iseng kurang kerjaan. Saya sering
memperhatikan dan melakukan pengamatan terhadap ekspresi wajah-wajah
para koruptor baik di media cetak atau media elektronika antara
koruptor Indonesia, Amerika, Jepang dan Cina. Sungguh jauh berbeda
bagai langit dan bumi ekspresinya. Kalau koruptor Indonesia
penampilannya penuh ketenangan, tersenyum entah apa maknanya sambil
melambaikan tangan, selalu mengaku tidak bersalah dan bilang dizalimi,
dan masih menantang, tiada beban bersalah sama sekali. Akan mati-matian
mempertahankan jabatannya dan pengacaranya yang telah dibayar mahal
akan berkata, “Klien saya tidak bersalah, kita siap ikuti aturan sesuai
hukum dan buktikan di pengadilan! ” Kalau koruptor dari Amerika ,
Jepang dan Cina, ekspresi wajah mereka penuh beban, lebih banyak
menunduk karena malu, tegang _boro-boro bisa tersenyum_ , ada juga yang
langsung menyatakan permintaan maaf secara terbuka. Dan pengacaranya
tidak banyak komentar. Yang jadi pertanyaan kenapa bisa demikian dan
apa sebabnya?
” KORUPTOR INDONESIA BISA TERSENYUM KARENA YAKIN AKAN BEBAS “
Kebetulan saya kenal seorang boss besar dalam bidang otomotif , katanya temannya ada yang koruptor supaya aman cari alasan sakit, lalu berobat ke Singapura, namanya saja yang terdaftar, sebab orangnya sehat-sehat saja tinggal di apartemennya, mungkin tersenyum terus menyaksikan berita kasusnya di televisi . Hebat kan?!
KALAU KORUPTOR AMERIKA, JEPANG DAN CINA TEGANG DAN PUCAT KARENA TAHU AKAN DAPAT HUKUMAN BERAT
Nah, kalau koruptor dari Amerika, Jepang, dan Cina penampilannya kenapa demikian tegang dan sulit untuk tersenyum? Karena mereka tahu , kalau mereka berani ditangkap oleh aparat hukum pasti sudah punya bukti-bukti sehingga hukuman berat telah menanti. Tidak tanggung-tanggung, bisa ratusan tahun hukumannya, dan hukuman mati pun bisa mengancam. Dan kemungkinan untuk membeli aparat hukumnya sudah seperti mimpi. Dalam keadaan demikian, hanya bisa menyesal dan mana berani banyak bicara. Jadi kemungkinan untuk mendapatkan hukuman ringan seperti di Indonesia sungguh jauh harapannya, apalagi kalau bisa bebas. Karena hukum benar-benar ingin ditegakkan. Tak jarang karena malu dan penuh beban diantara mereka ada yang sampai bunuh diri.
Jadi, salah siapa kalau para koruptor Indonesia bisa merajalela dan hanya bisa membuat kita penasaran dan bertanya-tanya, enak juga ya jadi koruptor, bisa dapat banyak uang dan ngetop kayak selebritis.
Mau???
Tapi sejujurnya semua ini tak boleh terus berlanjut di negeri ini, harus ada gerakan nurani untuk sebuah perubahan demi menegakkan hukum dan keadilan . Bukan hanya keren dan mentereng dalam semboyan namun prakteknya kosong melompong.
0 komentar:
Posting Komentar