about

Allah tujuan kami, Rasul uswah kami, Alqur'an pedoman kami, tegaknya syariat Islam adalah cita cita kami
RSS

Mahasiswa dalam tantangan




By : Nasrul mukhsinin | 09 Maret 2014

 Mahasiswa adalah panggilan untuk orang yang sedang menjalani pendidikan tinggi di sebuah universitas atau perguruan tinggi. Mahasiswa merupakan kaum intelektual dan akademisi. Dalam sejarah perkembangannya, mahasiswa berperan aktif dalam pembangunan suatu Negara khususnya bagi bangsa Indonesia. Mulai dari masa perjuangan pasca kemerdekaan, masa orde lama, orde baru, reformasi hingga saat ini. Masih lekat ingatan kita bagaimana rezim orde baru yang sangat kuat tatkala dipimpin oleh Presiden Soeharto  runtuh dalam gerakan mahasiswa. Itulah mahasiswa dengan bakat  keistimewaan dan intelektualitasnya.
Mahasiswa sebenarnya hanyalah sebutan akademis untuk siswa atau pelajar yang telah sampai pada tingkat pendidikan pergururan tinggi atau institusi. Dalam realitanya pendeskripsian kata mahasiswa lebih luas dari skedar belajar di perguruan tinggi atau institusi. Pada hakikatnya, mahasiswa tidak hanya sekedar kuliah pulang, kuliah pulang saja. Tetapi harus memiliki kesadaran untuk terus menggali informasi, ilmu pengetahuan , berfikir kritis dan logis, berkemauan tinggi , bekerja keras dan juga memiliki kepedulian yang kuat terhadap polemik yang ada di dalam masyarakat dan negara.
Menyandang label mahasiswa memberikan suatu kebanggaan sekaligus tantangan tersendiri. Betapa tidak, menyandang status sebagai mahasiswa memiliki ekspetasi dan tanggung jawab yang sangat besar. Selain berprofesi sebagai pelajar mahasiswa juga memiliki peran peran yang sakral dalam kehidupan social. Karna sejatinya mahasiswa merupakan agen perubahan dan social control dalam kehidupan dimasyarakat. Selain itu, mahasiswa juga sebagai penyambung lidah rakyat kepada para “wakil”nya di pusat. Secara garis besar peran mahasiswa mencakup akan 3 hal yaitu peran moral, peran social dan juga peran intelektual.
Peran moral sebagai perbaikan akhlak budi pekerti masyarakat yang sinergi dengan peranan sosial mahasiswa sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab mereka pada pembangunan tatanan sosial di masyarakat. begitu pula aktif dalam peningkatan intelektual generasi generasi muda Indonesia demi mewujudkan indonesia bebas dari penjajahan buta aksara dan kebodohan.
Mari kita sedikit memutar masa lalu. Mungkin masih lekat dalam benak kita semua, bagaimana kediktatoran masa orde baru yang kuat nan kokoh  diruntuhkan dengan kekuatan mahasiswa. Begitu besar power yang dimiliki mahasiswa dalam pergerakannya. Selanjutnya pada era reformasi mahasiswa memiliki andil yang sangat besar, sejak awal tegaknya reformasi hingga pengawalan terhadap dalam masyarkat akibat reformasi . itulah sedikit kutipan tinta emas yang telah ditorahkan mahasiswa dalam pembangunan negara Indonesia.
Namun realita yang terjadi kini berbanding terbalik, prestasi gerakan mahasiswa terus menurun seiring perkembangan zaman. Mahasiswa mulai kehilangan kepribadian dan semangatnya. Seringkali kita temui banyak mahasiswa yang kuliah hanya sekedar kuliah demi selembar ijazah untuk memuluskan masa depan mereka. Mereka menolak ingat akan peran dan tanggung jawab yang melekat pada mahasiswa. Degradasi moral, krisis eksistensi dan mental, ambivalensi pada lingkungan, serta orientasi yang kuat pada gaya hedonisme yang kental membuat mahasiswa mulai lupa akan jati diri. Kondisi ini sangatlah memprihatinkan , mengingat peran dan fungsi haqiqi dari mahasiswa itu sendiri.
Salah satu redupnya prestasi dan gerakan mahasiswa saat ini yakni karna mahasiswa tidak lagi mampu mempertahankan momentum yang tepat untuk bergerak. Migrasi ideologi yang tumpang tindih menyebabkan mahasiswa saling memperjuangkan ideologi nya masing masing dan sulit bersatu. Selain faktor diatas ada faktor dominan yang mempengaruhi pergerakan  mahasiswa,yakni gencarnya arus globalisasi di Indonesia. Demi menyikapi maslah ini, hendaknya mahasiswa berhati hati dalam menyikapi agar tidak terbawa dalam arus globalisasi yang membawa dampak negative yang sangat besar dalam masyarakat.
Arus globalisasi membawa dampak pesatnya perkembangan informasi dan teknologi yang secara tak langsung membawa efek buruk dalam kehidupan. Selain itu derasnya perkembangan ini menjadi embrio lahirnya ggaya kehidupan manusia yang mementingkan kemewahan dunia yang memabukkan. Gaya ini telah menjadi gerakan tersendiri dalam kehidupan yang biasa disebut sebagai gerakan “Hedonisme”. Dan ini merupakan kabar buruk bagi mahasiswa karena ketika gaya kehidupan yang hedonisme mulai menyeruak masuk kedalam pribadinya akan membuat jiwa nasionalisme luntur, sehingga menjadikan mahasiswa apatis terhadap kepentingan negara dan masyarakat.
Gaya kehidupan hedonisme ini juga merupakan cikal bakal lahirnya virus baru bagi mahasiswa yaitu faham liberalisme. Liberalisme merupakan kelanjutan dari virus virus yang berkembang akibat globalisasi.  Faham ini berpotensi mengkaburkan arah eksistensi mahasiswa dan menjerumuskanya pada kehidupan yang bebas tanpa aturan.  Dilain sisi liberalisme membuat kaum kurang mampu semakin termarjinalkan, carut marutnya hukum, hingga membuat kriminalisme di masyarakat semakin meningkat.
Pergerakan mahasiswa saat ini telah mencapai keadaan yang sangat kritis dan mengkhawatirkan. Sudah saatnya mahasiswa memutar haluan dan mencari jalan keluar dari semua dilematika yang hadir demi melanjutkan kembali eksistensinya dan mewujudkan cita cita para pejuang bangsa. Rekontruksi ini jangan sampai di tunda tunda lagi demi kemaslahatan bersama. Dengan ini semua diharapkan akan “menghidupkan” kembali jiwa mahasiswa yang telah lama mati suri dan kehilangan jati diri. Mari wujudkan kembali mahasiswa yang berkualitas, berintelektual cerdas yang siap menjadi generasi emas dalam membangun negara dan agama.  

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS